Upacara Nyangku Di Panjalu Ciamis

Indonesia kaya akan tradisi yang dipunyai di setiap daerah dengan keberagamannya masing-masing. Termasuk juga masyarakat yang ada di Ciamis, Jawa Barat yang mempunyai tradisi yang diadakan secara rutin. Salah satunya adalah tradisi Nyangku yang merupakan tradisi yang ada di Kecamatan Panjalu yang ada di Kabupaten Ciamis. Tradisi Nyangku ini digelar secara rutin dengan adanya pertunjukan membersihkan benda pusaka yang merupakan peninggalan dari Prabu Borosngora.

Keunikan Acara Nyangku Di Panjalu

Seperti yang telah disebutkan di atas, Nyangku di Panjalu merupakan tradisi untuk membersihkan benda pusaka peninggalan dari Prabu Borosngora. Indonesia mempunyai sejarah panjang yang bisa diketahui dengan banyaknya kerajaan dari jaman terdahulu. Salah satu warisan yang perlu dijaga dari kerajaan tersebut diantaranya ada candi-candi, prasasti, dan juga benda pusaka yang menjadi peninggalannya. Tradisi membersihkan benda pusaka ini bisa ditemukan di banyak daerah, termasuk juga di Panjalu. Benda pusaka yang dibersihkan pada acara Nyangku sendiri ada Pedang Zulfikar, Keris Komando, Pancaworo, Bangreng, Goong Kecil, Trisula, dan masih banyak lainnya. Berbagai pusaka tersebut di hari biasanya tersimpan di Pasucian Bumi Alit.

Latar Belakang Adanya Nyangku

Tradisi yang dijalankan di Indonesia mempunyai sejarah untuk menghormati para leluhur. Termasuk juga Nyangku yang bukan merupakan tradisi yang baru. Tetapi Nyangku merupakan tradisi yang sudah ada dari zaman Kerajaan Panjalu. Tradisi yang satu ini berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata Yanko yang mempunyai arti membersihkan. Dalam bahasa Sunda, Yanko dilafalkan dengan kata nyangku yang juga merupakan nyaanan laku yang artinya adalah menerangi perilaku. Tradisi ini sudah ada semenjak masa pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Sanghyang Borosongora.

Tradisi membersihkan benda pusaka di kerajaan tersebut awal mulanya digunakan untuk media syiar Islam pada masyarakat kerjaan. Tujuan dari upacara ini adalah untuk meneruskan warisan yang ada di Panjalu. Tradisi warisan tersebut mempunyai nilai-nilai baik yang ada di dalamnya, sehingga warisan leluhur tersebut bisa terjaga dengan baik hingga ke anak-anak cucu dan tidak hilang di generasi mendatang. Tujuan lainnya dari upacara ini adalah untuk evaluasi diri sendiri dengan meneruskan warisan leluhur agar bisa mengingatkan diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Kapan Diadakan Upacara Adat Nyangku

Upacara adat Nyangku diadakan di alun-alun Panjalu dan berlangsung setahun sekali. Acara ini diadakan pada bulan Rabiul Awal untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hari diadakannya biasanya memilih antara hari Senin atau Kamis terakhir pada Rabiul Awal. Tradisi ini sudah masuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda tingkat Nasional yang dilaksanakan oleh Yayasan Borosngora dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat di Panjalu. Nyangku mempunyai prosesi dengan pengambil air suci, kemudian air tersebut disimpan terlebih dahulu dan didoakan, pengadaan pengajian pada malam sebelum hari H, dan perayaan dengan kirab dari Pulau Nusa Gede ke tengah Danau Situ Lengkong.

Hal di atas merupakan tradisi Nyangku yang diadakan di Panjalu, Kabupaten Ciamis di Jawa Barat. Tradisi tersebut mempunyai prosesi yang panjang sebelum pusaka di arak, dibersihkan, dan dikembalikan lagi untuk disimpan di Bumi Alit Panjalu. Tradisi Nyangku ini merupakan sebuah adat istiadat yang sudah ada semenjak zaman Prabu Sanghyang Borosongora yang dijadikan sebagai salah satu syiar agama Islam di kejayaannya. Hingga saat ini, tradisi Nyangku ini masih bisa ditemui di digelar meriah setiap tahunnya pada bulan Rabiul Awal untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca juga : Rekomendasi Cafe di Sekitar Panjalu

Instagram : Klik di sini!

By CahyadiAyepan13

Saya seorang SEO content writer yang hobi membuat berbagai macam artikel yang sedang hangat diperbincangkan dikalangan masyarakat Indonesia